fuck israel brutality
boikot israel now

israel adalah negara yang tidak punya wilayah sehingga dia mengklaim wilayah palestina kami lawang street punk mengutuk serangan israel MINGGU — Dunia Arab bereaksi keras atas serangan Israel yang menewaskan lebih dari 200 jiwa dan mencederai 400-an orang di Jalur Gaza.
Di Mesir, Menteri Luar Negeri Ahmed Aboul Gheit menyatakan rasa belasungkawanya yang mendalam terhadap para korban. "Hari ini setiap orang berdiri di samping Palestina," katanya. Ia juga menyerukan dihentikannya serangan militer Israel.
Mesir juga menyatakan membuka perbatasannya dengan Gaza untuk menerima para korban terluka. Meski demikian, belum terlihat ada korban luka yang dilarikan melintasi perbatasan.
Para Menteri Luar Negeri dari sejumlah negara Arab dilaporkan akan berkumpul di Kairo pada hari Minggu ini, seperti dikatakan Ketua Liga Arab, Amr Moussa.
Menlu Aboul Gheit menolak tudingan sementara kalangan yang menyebutkan bahwa Mesir mengetahui dan bisa menerima operasi militer Israel di Gaza. Memang, dalam kunjungannya ke Mesir pada Kamis lalu Menteri Luar Negeri Israel Tzipi Livni berkali-kali menyampaikan pernyataan bahwa Israel tidak akan lama menoleransi tindakan Hamas yang disebutnya lebih dari 80 kali menembakkan roket dan mortir ke arah Israel pada hari Senin lalu.
Namun, "Tidak benar kalau dikatakan Kairo memahami dan menerima serangan militer (Israel) itu," kata Aboul Gheit.
Menlu Mesir ini juga mengimbau agar kedua faksi Palestina yang selama ini mendominasi Tepi Barat, Hamas dan Fatah, untuk berekonsiliasi dengan menyambut baik perundingan yang dirancang Kairo.
Sementara itu, lebih dari 4.000 orang di Lebanon kemarin juga berunjuk rasa menuntut agar serangan militer Israel dihentikan. Mereka melakukan long march melintasi kamp pengungsi Palestina di selatan Mesir dan meneriakkan kecamannya pada Israel.
Mereka juga menuding Presiden Mesir Hosni Mubarak sebagai agen Amerika dan mendesak agar kelompok militan Hezbollah untuk menyerang balik Israel. Dalam siaran persnya, Hezbollah menyebut serangan Israel itu sebagai kejahatan perang dan genosida.
Kecaman keras juga datang dari Perdana Menteri Lebanon Fuad Saniora yang menyebut serangan Israel itu sebagai operasi kriminal.
Dalam siaran persnya, Kementerian Luar Negeri Libya mengajak seluruh dunia Arab bersatu untuk menggalang aksi yang solid melawan kebrutalan Israel di Gaza. Libya juga mengajak masyarakat internasional mendesak Israel agar menghentikan serangannya.
Arab Saudi yang telah merancang secara komprehensif perdamaian antara Israel dan dunia Arab juga mengecam keras serangan Israel itu. Menurut Presiden Palestina Mahmoud Abas yang kemarin bertemu Raja Abdullah, Arab Saudi sudah menjanjikan akan meminta Presiden Amerika Serikat George W Bush dan pemimpin lainnya untuk menekan Israel agar menghentikan operasinya.
Di Amman dan kota-kota lain di Yordania, gelombang unjuk rasa bermunculan untuk memprotes tindakan Israel menyerang Gaza. Raja Abdullah II juga mengecam keras serangan Israel yang menjadikan warga sipil, termasuk kaum perempuan dan anak-anak, sebagai sasarannya.
fuck israel brutality
boikot israel now








TM




tm(topi miring) ts(tomi stanley)adalah minuman jalanan yang harganya murah minuman ini biasa di mi8num kaum punk sebagai ajang sosiallisasi atau penghormatan bagi para oi(street punk)yang sedang nongkrong di secane atau menjamu para punk rock yang sedang tampil atau juga sebagai bayaran para band punk karena alkohol adalah suatu inspiration bagi band punk




tidak jarang kalo saya sedang ketempat scane yang jauh saya dijamu tm,ts dan itu sangat menyenangkan karna saat kami minum bersama kita semu seperti saudara




seperti kebanyakan lagu dari begundal lowokwaru kebanyakan terinspiration dari tm




contoh lagu:

1 ayo minum bersama street punk
2 saudara seboptol
3.EQUALITY DAN LAIN-LAIN



MANFAAT ALKOHOL

1.minum alkohol dapat menenangkan jiwa yang gelisa jika ada orang mabuk marah2 itu orang cuma cari sensasi saja karna alkohol akan merangsank hormon anti setres sehingga orang yang meminumnya akan merasa fun,
2. minum segelas alkohol setiap hari dapat menurunkan berat badan,
3. minum arak dapat menurunkan kadar kolestrol dalam tubuh,
4.minum anggur menyehatkan tubuh,
5.alkohol yang dicampur susu dapatmenyembuhkan alergi pada bayi,
6.minumlah alkohol secara rutin maka dirimu akan sehat.



About Antipathy
Antipathy is an original band with great passion and ability. Their explosive live sets and high energy stage antics keeps eager crowds on their toes in anticipation of beats and tones that stir up emotions with every note. The sound is best described as fresh, exhilarating and explosive. The bands style features a very versatile prominent funky jazz influence but still keeping it hard and heavy very much in the line of the nu-metal vane. The Cape Town based band have been actively gigging since 1999 with three of their original members remaining, through recruit, new drummer Chris Slabber has joined the band late 2005 bringing a fresh new sound adding electronics. Antipathy has been impressing fans, media and critics alike on every occasion, winning several battle of the band since 2004 to the Young Guns final round at Knife Fight festival in 2005, opening for one of South African top rock act The Springbok Nudegirls at the Grahamstown national arts festival while on tour in June, and performed at Woodstock 2004 on the Bluntstage. They have interviews in most local News papers and articles written by youth culture and music magazines. Antipathy has released their self titled debut album in late 2004. The band have had their share on various national radio station such as Barney Simons Night Zoo-5fm, Rsgs Tempo, Tuks FM and Varsity radios aswell. Their song and music video One Monet has been the bands break through to get the publics attention, and also reached great hights on Websites such as SAMP3.com, Mweb, and a few underground punk hardcore sites. The band contrary to the name Antipathy, spreads a very positive message and focuses on the upside of life. The beginning of this band was the discovery of a sound and message we wont be able to understand but only experience Christopher Steyn (bassist) is endorsed by Laney and Cort. Dawie Bester (guitar) is endorsed by Laney and Jackson guitars

Influences:Red Hot Chilli peppers / Mr. Bungle / Audio Slave / Judas Priest / Sikth / Rage Against the machine / Metallica / Guns 'n Roses / Depeche Mode

Sounds Like:Hard rock Jazz funk : Audio slave mixed System of a Down, with Mr.Bungle and a touch of The Red Hot Chilli Peppers, Jimi Hendrix, Sikth,

Record Label:Independent

Type of Label:Major

Band Members:T.G. van Zyl
Age: 22
Instrument: Vocals
Occupation: Finacial Advisor
Contact Details:
(Cell)0823037381
E-mail: antipathymanager@webmail.co.za

Dawie Bester
Age:19
Instrument: Guitar

Christopher Steyn
Age:19
Instrument: Bass

Chris Slabber
Instrument: Drums, other electronica


born at Malang, East Java-Indonesia, 01.01.1998} ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ RELEASED : {1. EXTREME DECAY - " bastard " DEMO TAPE 1998, RE-pressed on TAPE (plus Live Songs), by IMPREGNATE RECORDS (CZECH REP.).} {2. EXTREME DECAY - " Extreme Decay as fuck " Rehearsal RAW on TAPE.} {3. EXTREME DECAY - " social warfare " Demo-Rehearsal Live on TAPE.} {4. EXTREME DECAY - " progressive destruction " TAPE & CD - FULL LENGTH, Released on TAPE by Disgust Tape. Re-pressed on CD by Extremist Records (USA).} {5. EXTREME DECAY - " sampah dunia ketiga " TAPE & CD - FULL LENGTH, Released by Extreme Souls Prods. } ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ SPLIT-RELEASED : {1. With : ANTIPHATY. "FOR FREEDOM" on TAPE, Released by Confuse Indie Prods.} {2. With : AGATHOCLES. "mince/grind " on TAPE, Released by Confuse Indie Prods.} {3. With : BONFIRE/FLAG OF HATE. (3way split) on TAPE, Released by Pulgar Dist. (Spain).} {4. With : DEMISOR. "grind fucker " on TAPE, Released by Grin-Konrr Records (Malaysia).} {5. With : PARKINSON. (split) on TAPE, Released by Broken Noise Records (Malaysia).} {6. With : NOISE DAMAGE/CRIMINAL VAGINA/OBLITERATION TENDENCIES/GONORRHOEA. "grind extrimies" (5way split) on TAPE, Released by Hyperblast Area Records.} {7. With : ATRET/DIRTY MOUTH. (3way split) on TAPE, Released by Comberan Records.} {8. With : DAMAGE DIGITAL/TORTURE INCIDENT/DEMISOR. "durian is food Grind is good" (4way split) on TAPE. Released by Grind-Konrr Records (Malaysia).} {9. With : PROLETAR. (split) on TAPE & CD, Released by on TAPE by Badai Prods., Released by on TAPE by Melophobia Records (USA), Released by on CD by Extreme Response Records (Turkey).} ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ COMPILATION-RELEASED : {1. "deformed inside/demo" on Escort Zine Samplers-TAPE, Released by Escort Zine.} {2. " bastards/demo" on "Last Minutes of Safety....2-TAPE, Released by THT Prods.} {3. "stop the war" on Brutally Sickness-Sounds of Millennium Death-TAPE, Released by Extreme Souls Prods.} {4. "racial prejudice-live/DON'T REGRET cover's" and "apostate-live/ANTIPHATY cover's". on Saudara Sebotol-TAPE, Released by Raw Tape.} {5. "deformed inside/rehearsal" on Indonesian Filthy Species-TAPE, Released by Morbid Noise Prods.} {6. "(4 songs from demo)" on Grindcore Holocaust-TAPE, Released by Amir'diy (Malaysia).} {7. "respect now!?!/live" on Republic Chaos-TAPE, Released by Edelweiss Prods.} {8. "teror/promo" on Brutal Fantasy-CD, Released by Volume Maximum.} {9. "politik/live" on The Way It Crust To Be-TAPE, Released by Oposisi Records.} {10. "pressure/promo" on Fallen Angels Magazine....2 sampler-TAPE, Released by Fallen Angel.} {11. "extremedecay" on All Filth of This World is a Human Filth" pt.4-CD, Released by Impregnate Records (Czech Rep.).} {12."teror" on Brutally Sickness-Retribution of Hate-TAPE, Released by Extreme Souls Prods.} {13. "decay in your mind/live" on Listen-Grind-Respect-TAPE, Released by Edelweiss Prods.} {14. "hard but coreless/demo" on Goat Sounds-TAPE, Released by Dahmer Records.} {15. "extremedecay" on Differencess is The Strength..2, a Death to Bussiness-CD-R Released by Relamati Records.} {16. "my burning forest" and "lifeless harmony" on What Wrong with my Ears?, International Fast Hardcore Thrash Crust Grindcore Compilation-Tape Released by Teriak Rekord. } {17. "extremedecay" on Cadas Tanpa Batas Chapter2, Kompilasi-Tape Released by Dapross Records.} {18. "extremedecay" on Grind Mask for Noise Pollution, International Grindcore Crust Compilation-CD Co-Released by Khhapspmch Prods., Melophobia Records (USA), Paska 247, Teriak Rekord, Extreme Terror Prods., Epidemic Records, Meat Grinder Records, Hormigonera Prods.} {19. "extremedecay" on Brutal Disaster-Sountrack of Violence Compilation-TAPE, Released by No Label Records.} {20. ""extremedecay" on Podrum Against Nazis! Vol.1 Compilation, Released by Podrum Music Netlabel (Bosnia and Herzegowina)} ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ TRIBUTE-RELEASED : {1. "condemned system" Tribute to Terrorizer-TAPE, Released by Edelweiss Prods.} {2. "terror reign" A Tribute to Regurgitate-CD, Released by Bizzare Leprous Prods. (Czech Rep.).} ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ SOON : NEW GRINDING-RELEASE FROM EXTREME DECAY COMING SOON!!! ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ EXTREMEDECAY at now is : Sahery - Guitars, Yuda - Bass, Eko - Drums, Afrl - Vocals ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ EXTREMEDECAY c/o : Yuda, Jalan Bareng Tengah 5E / 731, Malang - East Java, 65116 Indonesia [Yuda : +628980318373] [Eko : +6285655596728] [Bonkk : +628155176433]


all about Rock'N Roll sensational offer from MITRA II Street Crew which Still Fight since 1998 with a StreetPunk Spirit on their Punk Rock Touch..............WHICH GET A BLEACH CLOTHES 'N UGLY JACKET ON THEIR BODY ...... 'N GET THE BOOT'S WITH ALL OF THE PHILOSOPHY...... THEY FREE THEIR MIND "N TAKE THE PUNK!!?! .........STILL ARISE WITH THE PRIDE WE BREATH............STILL FIGHT FOR WHAT WE BELIEVE........STILL STAND UP ALTHOUGH THE SUN DOWN TO OUR FACE........NEVER EXTINCT ........NEVER DEFEAT......
Band Members:GADJAH: VOCAL-GUITA...... KLUX - KLUX: RYTHM........ ANTON: BASS........... BUJUNG: DRUM..........
Influences:Social Distortion,Sex Pistols,Ramones,Bad Religion,Misfits,the Adicts,ToyDoll,Flogging Molly,Dropkick Murphys,Dead Kennedys,New York Dolls,Cocksparer,the Business,Brutal Kuk,ShockingBlue,theClash,Yeah Yeah Yeahs,the Meteor,theVirgin Suicide
Record Label:libertarian record
Sounds Like:punk rock,punk rock and roll
Record Label:libertarian record
Type of Label:indie







alergi kentes band punk rock anti kemapanan kota malangdengan music keras punk mereka mencoba menyuarakan kebebasandengan dinaungi lebel warior record mereka menyuarakan musiknya dengan salah satu single popularnya punk not dead mereka molai terkenal di radio-radio kota malang. musiknya yang penuh semangat keras dan perkasa sangat disukai oleh anak-anak mudah.influences band ini adalah:world wars, brotherhoods, friends, enemies, alcohol, weeds, sex, the addict, casualties, misfits, hatebreed, madball, etc


album demo superman is dead baru
Versi Demo Album SID Yang Beredar
Dear Outsiders, PENTINGG!!! Beberapa isi album terbaru SID dalam bentuk DEMO ternyata telah berada di kalangan teman-teman outsider di Bali ataukah mungkin saja sudah menyebrang ke antar pulau.Kami dari pihak SID sudah mendapatkan bentuk demo tersebut dari seorang teman sejawat yang menginformasikan hal tersebut lewat sms.
Rasa kecewa yang dikatakan teman tersebut karena tidak adanya rasa surprise menunggu keluarnya album " ANGELS AND THE OUTSIDERS".
Memang sama sekali tidak dapat ditelusuri dari mana asal muasalnya album bentuk demo tersebut...akan keluar biaya mahal untuk menyewa detektif untuk sekedar mengetahui sumbernya.
BUT...tenang brothers and siters,..8 track yang beredar tersebut dalam versi demo, atau istilahnya orat-oret, hanya sebuah guiding , digital demo..bukan hasil final!!.
Sedangkan album yang keluar nantinya jauh sekali berbeda, baik dari pengolahan lagu,lirik, sound, dan lain sebagainya.
Kami merasa dengan terdengarnya demo itu duluan ke public sebelum album finalnya direlease sebentar lagi, para outsiders akan dapat megikuti perkembangan Superman Is Dead, mengalami proses untuk sebuah album yang mengejutkan bertitle " ANGELS AND THE OUTSIDERS".
Banyak yang berbeda dari versi demo tersebut sekali lagi, selain jumlah track yang lebih banyak yaitu 15, sound yang lebih menggigit, dan sentuhan additional players yang mengisi beberapa lagu akan sangat membedakan versi demo dengan versi final.
Bagi Outsiders yang kebetulan saat ini mendengarkan hasil demo tersebut, kami sarankan untuk tidak pernah berkeinginan untuk memperjual-belikannnya,nikmatilah untuk kepentingan sendiri. Dan selamat!!! kalian telah mendapatkan sesuatu yang paling berharga buat SID dan Outsiders.

Thank You.Superman Is Dead

Atitude punk from: HASYIM TOTAL PUNK

คุณต้าน คุณต้าน คุณต้าน

Buat Lencana Anda



ANARCHY DALAM PUNK ANTI ATURAN TAPI BERANI BERBUAT BERANI BERTANGGUNG JAWAB PUNK ROCKER SEJATI ADALAH ORANG-ORANG YANG SUKA MEMBANTU YANG LEMAH DAN LEBIH KE ARAH SOSIALISASI.
ANARCHY BUKANLAH CHAOS ANARCHY ADALAH SUATU KEADAAN DIMANA SETIAP ORANG MENGATUR DIRINYA SENDIRI. NO RULES,BUKAN BERARTI TANPA TANGGUNGJAWAB. ANARCHY ADALAH KETIKA INDIVIDU-INDIVIDU HIDUP BERSAMAAN DALAM KEPERCAYAAN DAN PENGHORMATAN AKAN SATU SAMALAIN. 




OUR POLITICAL IDEAS AND POSITIONS

Komunitas kami dibangun dan didasarkan pada ide-ide dan dasar anarkisme, tetapi kita tidak dogmatis elitists dan masyarakat kita tidak hanya terbatas pada para pemikir anarkis. Kami menyambut siapa pun berbagi minat yang sama dengan kita: musik dan politik. Bahkan jika anda hanya ingin tahu Anda dipersilakan untuk bergabung dengan kami.

Namun, kami memiliki beberapa batas toleransi dan kita menolak untuk membiarkan fasis dan kapitalis mencocokkan kembali komunitas kita.

MUSIC SCENE & FORUM DISCUSSIONS : GENERAL PRINCIPLES AND POINTS OF UNITY
Tanpa masuk ke dalam detail, kita dapat mendefinisikan diri kita sebagai orang yang bersatu di belakang panji-panji KAPITALISME,AUTHORITARIAN,NASIONLISME & PATRIOTISME. Anda akan menemukan berbagai ide-ide besar di sini, tapi mereka semua yang sama cita-cita bersama, dan inilah sebabnya kami menekankan pada titik-titik penyatuan.

ANTI-KAPITALISME - Proyek ini adalah dikeluarkan dari gerakan bawah tanah kita kuat dalam gerakan anti-orang yang beriman capitalism.

ANTI-AUTHORITARIAN-Menyusul semangat sejati anarkisme, kami sangat anti-otoriter yang diilhami oleh para pemikir anarkis filsuf pertama. Kami mendesak pada oposisi otoriterisme dalam segala bentuk itu.
Catatan bahwa oposisi terhadap komunisme otoriter termasuk dalam anti-otoriter kita ide-ide, kami ingin menjelaskan bahwa kami tidak akan membiarkan tempat ini(bumi) menjadi alat propaganda untuk authoritarians.

STATELESSNESS AND GLOBAL UNITY -titik lain kita bersikeras adalah kesatuan global: anarkis menolak prinsip-prinsip utama perbatasan dan bangsa-bangsa, sehingga kita secara radikal melawan terhadap segala negara nasionalisme dan patriotisme.


Punk sebenarnya bukanlah musik atau fashion yang kita ketahui pada hari ini. Tetapi Punk sebenarnya adalah atittude/sikap yang lahir dari sifat memberontak, tidak puas hati, marah dan benci, dari sifat-sifat inilah maka lahirnya Punk. Rasa tidak puas hati dan marah pada sesuatu terutama tindakan yang menindas ditunjukkan dan dimasukkan ke dalam musik dan pakaian mereka


PEOPLE
UNAITY
NOT
KINGDOM

queer core
Komunitas Punk yang satu ini memang sangat aneh, anggotanya sendiri terdiri dari orang-orang “sakit”, yaitu para lesbian, homoseksual, biseksual dan para transexual. Walaupun terdiri dari orang-orang “sakit”, namun komunitas ini bisa menjadi bahaya jika ada yang berani mengganggu mereka. Dalam kehidupan, anggota dari komunitas ini jauh lebih tertutup dibandingkan dengan komunitas-komunitas Punk yang lainnya. queer coreini sendiri merupakan hasil perpecahan dari Hardcore Punk pada tahun 1985.
mereka adalah kumpulan orang-orang frustasi yang mencoba berontak terhadap apa yang dialaminya





RIOT GIRL

Riotgril adalah wanita pemberontak Riot girl pertama terbentuk di america tepetnya washington DC mereka adalah kumpulan wanita punk yang ingin menujukkan identitasnya karna kebanyakan punk adalah anak cowok dan para punk cewek kebanyakan hanya kekasi dari cowok tersebut.atas dasar itulah riot girl terbentuk mereka ingin di akui setetusnya sebagai rebel girl dan akghirnya banyak bermunculan band riot girl seprti bikini kill dll


Straight Edge
Straight Edge? Sebenernya ( sXe) Straight edge bisa dikatakan sebagai filosofi yang berkembang dan muncul dari komunitas hardcore, yang filosofinya sendiri diambil dari sebuah lagu yang diciptain sama band Minor Threat. Basicly, filosofi ini berisi tentang bagaimana cara kita untuk membuat hidup yang lebih baik, tentang self control. Menjadi sXe’s berarti menahan nafsu kita dari apa yang namanya alkohol, rokok, drugs dan freesex. Lagu Out of Step (With The World) yang ditulis sama Ian MacKaye (vokalis band Minor Threat) dibuat untuk mengajak kita menjauhkan diri dari yang namanya nihilistic tendencies of punk rock, dengan memberikan sebuah pesan yang simpel, yaitu “don’t drink, don’t smoke, don’t fuck at least I can fuck thing”. Setelah dua belas tahun semenjak bubarnya band Minor Threat, suatu filosofi yang simpel ini berubah menjadi semacam the way of life bagi anak-anak muda yang ada di seluruh dunia. Ditambah makin mengecewakannya keadaan sosial yang makin bobrok dari hari ke hari. Ngebuat semakin banyak aja remaja-remaja cowok maupun cewek yang memakai ajaran ini sebagai semacam sebuah blueprint bagi kemajuan dirinya sendiri, yang kemudian diterapin di lingkungan di mana mereka tinggal. Padahal sih sebenernya definisi awal sXe cuma menghindari apa yang disebutin di atas dan ditambah modern interpretation, salah satu contohnya menjadi seorang vegetarian. Perkembangannya Seperti yang udah kita tahu, sXe adalah sebuah filosofi yang tumbuh dan berkembang dari scene punkrock dan hardcore. Oleh karena itu aliran musik ini mempunyai influence yang penting dalam usaha perkembangan sXe. Bisa dibilang di permulaan tahun 80an tepatnya di kota Washington DC, band seperti The Teen Idles dan Minor Threat menjadi pelopor munculnya ratusan bahkan ribuan band-band straight edge yang nantinya makin menjamur. Nah di pertengahan tahun 80an band-band seperti Minor Threat, SSD, dan Uniform Choice mencapai puncak kejayaannya, terutama di kota metropolitan seperti kota New York. Atmosfir yang kayak ginilah, yang akhirnya melahirkan band-band macam Gorilla Biscuits, Bold, Wide Awake dan juga termasuk band yang paling dipertentangkan saat itu, yaitu Youth of Today. The X sign Di akhir tahun 80an di Amerika tepatnya, di setiap gig punk/hardcore yang digelar, udah jadi kebiasaan buat mereka para straight edgers nunjukin sebuah tanda “X” di tangannya. Maksudnya sih tanda ini mereka tunjukin biar mereka enggak bisa beli alkohol yang dijual disitu. Dalam perkembanganya, sebagai sebuah filosofi, sXe menjadi sesuatu yang populer saat itu. Apalagi dengan isu-isu positif yang dibawanya, menjadikan sXe sebagai sebuah ideologi. Satu contohnya, mereka yang sebenarnya umurnya udah ngelewati batas untuk bisa membeli alkohol (kalo disini 17 tahun, di amrik sih 21 tahun, trus kalo di UK 18 tahun) tapi enggak mau “minum” for ideological reason, mulai menandai tangannya dengan tanda X. Sekarang tanda X ini berkembang menjadi semacam nametag/id bagi straight edge kids. Simbol dari drug free ini kemudian dengan bangga diperlihatkan oleh anak-anak straight edge di baju dan berbagai atribut lain. Manfaat tanda ini terasa apabila mereka ingin mengenali satu sama lain. Dengan tanda X yang dipakainya kita dapat mengetahui bahwa ia adalah seorang sXe.

Green Day
Green Day adalah sebuah grup musik beraliran punk rock asal California, Amerika Serikat. Personelnya terdiri atas Billie Joe Armstrong (vokalis, gitaris), Mike Dirnt (basis) dan Tré Cool (drum), serta Al Sobrante yang terlebih dahulu keluar dari grup tersebut.
nama green day berasal saat mereka masih berumur 14 tahun mereka sangat suka ganja/marijuana pertama kali mereka tampil di publick mereka main di acara pesta kantor ibu Joe Amstrong

Pemilik album American Idiot itu telah memenangkan sejumlah penghargaan, termasuk MTV Video Music Awards, Nickelodeon Kids' Choice Awards serta tiga kali memenangkan Grammy Awards, yang meliputi kategori Best Alternative Album lewat album Dookie (1994), Best Rock Album untuk album American Idiot (2004) dan Record of the Year untuk album Boulevard of Broken Dreams.

Grup yang terbentuk pada 1989 itu terhitung telah berhasil menjual lebih dari 24.2 juta album di Amerika Serikat dan lebih dari 60 juta album di seluruh dunia. Dengan prestasi tersebut Green Day dianggap telah mengembalikan semangat rock bengenre punk ke seluruh dunia.



Anarko-punk adalah bagian dari gerakan punk yang dilakukan baik oleh kelompok, band, maupun individu-individu yang secara khusus menyebarkan ide-ide Anarkisme. Dengan kata lain, Anarko-punk adalah sebuah sub-budaya yang menggabungkan musik punk dan gerakan politik Anarkisme. Tidak semua punk diiidentikkan dengan anarkisme. Namun, anarkisme memiliki peran yang signifikan dalam punk. Begitu juga sebaliknya, punk memberikan pengaruh yang besar pada wajah dunia anarkisme kontemporer.

Beberapa band punk penting yang cukup popular dan dianggap sebagai pelopor dari gerakan anarko-punk antara lain Crass, Conflict, dan Subhumans. Sedangkan di indonesia beberapa band anarko-punk yang cukup populer antara lain Marjinal, Bunga Hitam, dan lain sebagainya.

Beberapa isu politik yang banyak diangkat oleh anarko-punk antara lain dukungannya terhadap gerakan anti perang, hak hidup satwa, feminisme, isu lingkungan, kebersamaan, anti kapitalisme, dan beberapa kasus-kasus yang juga banyak diangkat oleh para anarkis pada umumnya.


skinhead
Pertama orang mendengar kata Oi! pasti identik dengan skinhead dan skinhead identik dengan rasis. Jadi, Oi! adalah musik rasis. Salah besar ! Dari dulunya juga skinhead nggak rasis. Budaya ini mulai dengan masuknya imigran Jamaika ke Inggris. Cara berpakaian skinhead diadopsi dari rude boys (inget SKA) dan Mods, tapi dengan tampilan yang lebih Tough dan Rough. Oi! berarti hello dalam aksen cockney di Inggris. Oi! musik bermula di akhir 70-an setelah kemunculan punk rock. Ketika gelombang pertama punk menyerang, band seperti Cron Gen, X-Ray Spex, On File, Sham69, The Business dan Cock Sparrer sudah bernyanyi tentang hidup di jalanan di saat Sex Pistols mencoba memulai “Anarchy In the UK”. Lalu reality punk atau street punk dimulai dengan Sham69 dan Cock Sparrer, seperti juga Slaughter and The Dogs juga Menace. Ketika era 80-an menyerang dan punk rock mendapatkan nafas baru, Oi! menjadi bagian yang solid dari movement itu (terima kasih untuk Garry Bushell,penulis di Sounds, koran musik di Inggris). Garry percaya bahwa punk rock adalah musik protes dan mengumpulkan semua street punk band di bawah bendera Oi! seperti The Business, The 4-skins, Combat 84, Infa Riot, dan The Last Resort menyerbu punk scene dengan jenis realita mereka. Musik Oi! mulai meredup di akhir 80-an dan di Amerika, hardcore adalah musik yang didengar oleh Skinhead. Dapat dikatakan bahwa musik Oi! bukan hanya musiknya Skinhead. Musik Oi! adalah musik untuk semua orang yang berjalan di jalanan kota dan melihat rendah pada kaum tertindas dapat dihubungkan dengan Oi!. Semua orang yang bekerja sepanjang hari sebagai budak gaji dapat dihubungkan dengan Oi!. Semua orang yang selalu merasa ada persamaan hak juga dapat dihubungkan dengan Oi!. Dan ingat, Oi! bukan musik rasis. Musik Oi! tidak memandang perbedaan ras, warna dan kepercayaan. Lirik-lirik dalam Oi! cenderung bercerita tentang anti-rasis/fasis, hidup sebagai skinhead, protes, kelas pekerja, kebersamaan, sepak bola, bir dan sedikit violence ! Pendengar musik ini selain Skinhead juga ada punks, rude boys, ska, mods dan herberts. Yang dimaksud dengan Herberts adalah orang-orang yang suka dengan Oi! tapi bukan skinhead atau punks. Mereka hanya orang-orang biasa yang cinta dengan Musik Oi!. Di Indonesia, Musik Oi! Sudah dikenal mulai tahu 90-an. Ketika terjadi booming Ska di Indonesia, bermunculan banyak Skinhead, entah mereka hanya possers, trendy wankers ataupun a true SKINHEAD itselfs. Seiring dengan “mati”-nya tren ska karena dihantam secara dahsyat oleh major label, maka menghilang pulalah Skinhead. Tapi ingat, setiap hilangnya suatu tren bukan berarti hilang pula kultur atau budaya yang tercipta atau terbawa oleh trend tersebut. Walaupun sedikit, tapi Skinhead di Indonesia tetap bersatu dan bertambah banyak komunitasnya. Ada beberapa organisasi Skinhead di dunia yang masuk ke Indonesia. Antara lain adalah Red And Anarchist Skinhead dan Skinhead Against Racial Prejudice. Tentang Skinhead Indonesia Sebagai salah satu subcultures yang semakin tumbuh berkembang di berbagai belahan dunia, Skinhead telah menjadi bagian dari budaya sebuah bangsa yang kuat, tak terkecuali di IndOi!nesia. Rentang perbedaan jarak dan waktu telah menjadi jurang pemisah antar komunitas kaum Skinhead yang telah tumbuh dan berdiri tegak di seluruh kepulauan di IndOi!nesia. Untuk itu, dengan memanfaatkan kemajuan teknologi, Skinheadindonesia.com berupaya hadir untuk bisa merangkul dan menjabat erat para kaum Skinhead di seluruh pelosok negeri dari Sabang sampai Merauke tanpa membedakan suku, agama dan ras. Situs Skinhead Indonesia dibangun untuk bisa menjadi “rumah” bagi para komunitas Skinhead di Indonesia dan menjadi wadah dalam menuangkan ide, pikiran maupun kreativitas berkarya seni. Dengan mengenyampingkan paham dan ideologi yang dianut, Skinheadindonesia.com diharapkan bisa menjadi jembatan yang mempertemukan para komunitas kaum Skinhead di seluruh pelosok nusantara. Dengan diciptakannya situs ini, tak menutup pintu bagi para komunitas subcultures yang lain untuk ikut bergabung dan menjadi bagian dari keluarga besar Skinhead Indonesia.


PROFIL JERUJI
Pertama berdiri tahun 1996, tepatnya pada tanggal 30 September. Awalnya sekelompok pemuda terdiri dari Aldonny, Heru, Dicky dan Hendra mencoba turut menyuarakan kepedihan mereka terhadap kehidupan. Dengan nama Mutant X mereka membawakan lagu lagu band kesukaan mereka. Seiring dengan perjalanan waktu mereka merasa nama Mutant X kurang Indonesia. Akhirnya terpilihlah Jeruji sebagai nama yang mewakili mereka pada saat dipanggil keatas panggung.
Perjalanan karier Jeruji meniti arus naik turun dan pahit manisnya panggung ke panggung. Hingga pada akhirnya mereka diajak terlibat dalam satu kompilasi klasik yang bertajug Bandung's Burning pada tahun 1997 yang di produksi oleh Riotic Recs dengan single No Really Competitions. Masih pada tahun yang sama Jeruji menerima ajakan untuk terlibat dalam satu kompilasi yang di produksi oleh label Tian An Men `89 Recs dari Perancis dan masuklah single Pianjingeun pada kompilasi yang dirilis dalam bentuk Piringan hitam ukuran 7 inci dan beredar di Perancis dan negara eropa lainnya secara independen. Pada tahun 1998 setelah sekitar 2 tahun mencoba dari panggung ke panggung underground scene di Indonesia akhirnya Jeruji menelurkan album perdananya secara independen dengan judul FREEDOM yang dirilis oleh 41 Recs Bandung. Pada tahun yang sama juga kompilasi Brain Beverages dirilis dan single Broken adalah lagu Jeruji yang terlibat didalam kompilasi yang dirilis oleh Harder Recs Bandung. Ternyata gaung Jeruji sampai juga ke negara matahari terbit dan sebuah records company bernama All System Fail merilis kembali kompilasi yang berisi single Pianjingeun bekerja sama dengan Tian An Men `89 Recs dalam bentuk compact disc dan dirilis pada tahun 1999. Didalam negeri sendiri Jeruji ternyata concern dengan tidak adanya skatepark yang representatif untuk para skateboarder bermain. Seiring dengan ide itu Jeruji diajak oleh ISA (Indonesian Skateboarding Association) dan Spills Records untuk membuat kompilasi yang keuntungannya diperuntukan pada pembuatan Skatepark. Single Drunk With Power menjadi salah satu lagu yang ada dalam A Ticket To Ride &quota benefit for local skatepark" yang dirilis oleh Spills Records. Pada tahun 2000 Jeruji berubah formasi dan memutuskan untuk menambah personil sebagai bagian dari dinamisnya musik Jeruji. Robby mengisi posisi Gitar dan memberi nafas baru bagi Jeruji. Dan pada tahun ini juga Album Lawan dirilis oleh Napi Recs. Perjalanan panggung Jeruji ternyata tidak berhenti, tetapi malah semakin banyak dan mendewasakan masing masing personelnya. Ide pembuatan Live Recording yang melibatkan penonton secara langsung memang belum ada waktu itu di Indonesia ternyata menarik untuk beberapa pihak. Dan akhirnya terwujud sudah dan melibatkan beberapa band pionir dan label independen di Bandung. Dengan tajug 4 Harvest Live Recording Jeruji bersama dengan Puppen, Forgotten dan Blind To See melakukan pertunjukan yang direkam secara live di Dago Tea House indoor pada tahun 2001 yang rencananya akan dirilis dalam bentuk kaset, CD dan VCD. Pada akhir tahun 2003, formasi terakhir Jeruji yaitu Aldonny”Themfuck”, Heru, Robby, Sanny dan Opick telah merampungkan materi lagu untuk album yang ketiga. Setelah melalui proses negosiasi dan sign kontrak dengan salah satu perusahaan recording independen, akhirnya pada bulan Agustus 2004 album mereka yang diberi nama "3rd" album berhasil dirilis secara eksklusif oleh Subciety Records. Album tersebut berisikan 13 lagu dengan materi dan nuansa yang sangat berbeda dari album mereka sebelumnya. Sebagai Heat up bagi scene underground di Indonesia, Jeruji baru saja merampungkan Video Klip untuk Single Lawan. Namun setelah identitas diri kami mulai tumbuh di dalam sebuah komunitas yang cukup solid ini, akhirnya kami harus ditinggalkan oleh salah satu gitaris kami yaitu Heru dan sementara untuk mengisi kekosongannya posisi tersebut digantikan oleh Ayi sebagai additional. Line-up tersebut masih bertahan sampai sekarang, dan sekarang sedang dalam proses persiapan untuk pembuatan video klip beberapa materi lagu yang ada di "3rd" album. Bandung, Januari 2005


scriming factor
Mungkin tuhan masih memberkati mereka yang telah eksis lebih dari satu dekade. Setelah mengalami rute karir yang panjang dengan sedikit kesempatan serta bongkar-pasang personil. Belum lagi didera transisi genetika sound dan evolusi musikal. Status yang musti disandang Screaming Factor dari dulu hingga sekarang tetap menjadi misteri. Sampai mereka musti melepas mini album gratis di tanggal yang konon cukup keramat. Momentum pertama sudah terjadi, sekarang tinggal menunggu manuver berbahaya selanjutnya. And the fire still burns, to the next level!... Screaming Factor adalah salah satu band cadas terbaik dari kota Malang dan dikenal memiliki fanbase yang cukup besar. Sejak bulan Agustus 2007, Screaming Factor sudah mulai merekam materi musik terbaru mereka di studio Nada Musika [Malang]. Proses rekaman yang dijalani Novi [vokal], Udin [gitar], Yoyok [gitar], Adon [bass], dan Ayok [drum] berlangsung secara bertahap dan full eksperimentasi sampai akhirnya tuntas pada bulan Maret 2008. Segala proses recording, mixing, hingga mastering ditangani mereka sendiri dengan supervisi penuh dari sang drummer, Ayok. Materi rekaman yang berisi empat lagu itu sejak awal memang sudah direncanakan sebagai mini album yang mempresentasikan progres Screaming Factor, baik secara konsep maupun musikal. Tepat setelah proses rekaman itu selesai, Adon [bass] keluar dari Screaming Factor dan digantikan oleh Harry, bassist muda berbakat yang didapatkan dari hasil audisi singkat.


biografi burger kill
Ini merupakan sebuah cerita pendek dari 12 tahun perjalanan karir bermusik dari sebuah band super keras yang telah menjadi fenomena di populasi musik keras khususnya di Indonesia. Sebuah band yang namanya diambil dari selewengan sebuah nama restaurant fast food asal Amerika, ya mereka adalah Burgerkill band asal origin Ujungberung, tempat orisinil tumbuh dan berkembangnya komunitas Death Metal / Grindcore di daerah timur kota Bandung. Band lulusan scene Uber ( nama keren Ujungberung ) selalu dilengkapi gaya Stenografi Tribal dan musik agresif yang super cepat, Jasad, Forgotten, Disinfected, dan Infamy to name a few. Burgerkill berdiri pada bulan Mei 1995 berawal dari Eben, scenester dari Jakarta yang pindah ke Bandung untuk melanjutkan sekolahnya. Dari sekolah itulah Eben bertemu dengan Ivan, Kimung, dan Dadan sebagai line-up pertamanya. Band ini memulai karirnya sebagai sebuah side project yang ga punya juntrungan, just a bunch of metal kids jamming their axe-hard sambil menunggu band orisinilnya dapat panggilan manggung. Tapi tidak buat Eben, dia merasa bahwa band ini adalah hidupnya dan berusaha berfikir keras agar Burgerkill dapat diakui di komunitasnya. Ketika itu mereka lebih banyak mendapat job manggung di Jakarta melalui koneksi Hardcore friends Eben, dari situlah antusiasme masyarakat underground terhadap Burgerkill dimulai dan fenomena musik keras tanpa sadar telah lahir di Indonesia. Walhasil line-up awal band ini pun tidak berjalan mulus, sederet nama musisi underground pernah masuk jajaran member Burgerkill sampai akhirnya tiba di line-up solid saat ini. Ketika dimulai tahun 1995 mereka hanya berpikir untuk manggung, pulang, latihan, manggung lagi dst. Tidak ada yang lain di benak mereka, tapi semuanya berubah ketika mereka berhasil merilis single pertamanya lewat underground phenomenon Richard Mutter yang merilis kompilasi cd band-band Bandung pada awal 1997. Nama lain seperti Full Of Hate, Puppen, dan Cherry Bombshell juga bercokol di kompilasi yang berjudul "Masaindahbangetsekalipisan" tersebut. Memang masa itu masa indah musik underground. Everything is new and new things stoked people! Tidak tanggung lagu Revolt! dari Burgerkill menjadi nomor pembuka di album yang terjual 1000 keping dalam waktu singkat ini. Setelah mengenal nikmatnya menggarap rekaman, anak anak ini tidak pernah merasa ingin berhenti, dan pada akhir tahun 1997 mereka kembali ikut serta dalam kompilasi "Breathless" dengan menyertakan lagu "Offered Sucks" didalamnya. Awal tahun 1998 perjalanan mereka berlanjut dengan rilisan single Blank Proudness, pada kompilasi band-band Grindcore Ujungberung berjudul "Independent Rebel". Yang ketika itu dirilis oleh semua major label dengan distribusi luas di Indonesia dan juga di Malaysia. Setelah itu nama Burgerkill semakin banyak menghias concert flyers di seputar komunitas musik underground. The Antics went higher, semakin banyak fans berat menunggu kehadiran mereka diatas panggung. Burgerkill sang Hardcore Begundal! Disekitar awal tahun 1999, mereka mendapat tawaran dari perusahaan rekaman independent Malaysia, Anak Liar Records yang berakhir dengan deal merilis album Three Ways Split bersama dengan band Infireal (Malaysia) dan Watch It Fall (Perancis). Hubungan dengan network underground di Malaysia dan Singapura berlanjut terus hingga sekarang. Burgerkill menjadi langganan cover zine independent di negara-negara tersebut dan berimbas dengan terus bertambahnya fans mereka dari negeri Jiran. Di tahun 2000, akhirnya Burgerkill berhasil merilis album perdana mereka dengan title "Dua Sisi" dan 5000 kaset yang di cetak oleh label indie asal Bandung, Riotic Records ludes habis dilahap penggemar fanatik yang sudah tidak sabar menunggu sejak lama. Di tahun yang sama, band ini juga merilis single "Everlasting Hope Never Ending Pain" lewat kompilasi "Ticket To Ride", sebuah album yang benefitnya disumbangkan untuk pembangunan sebuah skatepark di kota Bandung. Single terakhir menjadi sebuah jembatan ke era baru Burgerkill, dimana masa awal mereka lagu-lagu tercipta hasil dari pengaruh band-band Oldschool Hardcore, Name it: Minor Threat, 7 Seconds, Gorilla Biscuits, Youth of Today, Sick of it All, Insted, Etc. Seiring dengan waktu, mereka mulai untuk membuka pengaruh lain. Masuklah pengaruh dari band band Modern Metal dan Newschool Hardcore dengan beat yang lebih cepat dan lebih agresif, selain itu juga riff-riff powerchord yang enerjik menjadi bagian kental pada lagu-lagu Burgerkill serta dilengkapi oleh fill-in gitar yang lebih menarik. Anak-anak ini memang tidak pernah puas dengan apa yang mereka hasilkan, mereka selalu ingin berbuat lebih dengan terus membuka diri pada pengaruh baru. Hampir semua format musik keras dilahap dan di interprestasikan kedalam lagu, demikianlah Burgerkill berkembang menjadi semakin terasah dan dewasa. Lagu demi lagu mereka kumpulkan untuk menjadi sebuah materi lengkap rilisan album kedua. Beberapa Mainstream Achievement pun sempat mereka rasakan, salah satunya menjadi nominator Band Independent Terbaik ala majalah NewsMusik di tahun 2000. Awal tahun 2001 pun mereka berhasil melakukan kerjasama dengan sebuah perusahaan produk sport apparel asal Amerika: PUMA yang selama 1 tahun mensupport setiap kali Burgerkill melakukan pementasan. Dan sejak Oktober 2002 sebuah produk clothing asal Australia: INSIGHT juga mensupport dalam setiap penampilan mereka. Pertengahan Juni 2003, Burgerkill menjadi band Hardcore pertama di Indonesia yang menandatangani kontrak sebanyak 6 album dengan salah satu major label terbesar di negeri ini, Sony Music Entertainment Indonesia. Dan setelah itu akhir tahun 2003, Burgerkill berhasil merilis album kedua mereka dengan title "Berkarat". Lagu-lagu pada album ini jauh lebih progressif dan penuh dengan teknik yang lebih terasah dibandingkan album sebelumnya. Hampir tidak ada lagi nuansa straight forward dan moshpart sederhana ala band standard Hardcore yang tercermin dari single-single awal mereka. Pada sector vocal dengan tetap mengedepankan nuansa depresif dan kelam, karakter vocal Ivan sang vokalis Bengal lebih berani dimunculkan dengan penulisan bahasa pertiwi dan artikulasi kata yang lebih jelas. Dan di sector musik pun, Toto, Eben, Andris dan gitaris baru mereka Agung semakin berani menjelajahi daerah-daerah baru yang sebelumnya tidak pernah dijajaki kelompok musik keras manapun di Indonesia. Sebuah kejutan hadir pada pertengahan tahun 2004, lewat album "Berkarat" Burgerkill masuk kedalam salahsatu nominasi dalam salah satu event Achievement musik terbesar di Indonesia "Ami Awards". Dan secara mengejutkan mereka berhasil menyabet award tahunan tersebut untuk kategori "Best Metal Production". Sebuah prestasi yang mungkin tidak pernah terlintas di benak mereka, dan bagi mereka hal tersebut merupakan sebuah tanggung jawab besar yang harus mereka buktikan melalui karya-karya mereka selanjutnya. Di awal tahun 2005 di tengah kesibukan mereka mempersiapkan materi untuk album ketiga, Toto memutuskan untuk meninggalkan band yang telah selama 9 tahun dia bangun bersama. Namun kejadian ini tidak membuat anak-anak Burgerkill putus semangat, mereka kembali merombak formasinya dengan memindahkan Andris dari posisi Bass ke posisi Drums dan terus melanjutkan proses penulisan lagu dengan menggunakan additional bass player. Sejalan dengan selesainya penggarapan materi album ketiga, tepatnya November 2005, Burgerkill memutuskan kontrak kerjasama dengan Sony Music Entertainment Indonesia dikarenakan tidak adanya kesepakatan dalam pengerjaan proyek album ketiga. So guys...these kids always have a great spirit to keep blowing their power, dan akhirnya mereka sepakat untuk tetap merilis album ke-3 "Beyond Coma And Despair" di bawah label mereka sendiri Revolt! Records di pertengahan Agustus 2006. Album ketiga yang memiliki arti sangat dalam bagi semua personil Burgerkill baik secara sound, struktur, dan format musik yang mereka suguhkan sangat berbeda dengan dua album sebelumnya. Materi yang lebih berat, tegas, teknikal, dan berani mereka suguhkan dengan maksimal disetiap track-nya. Namun tak ada gading yang tak patah, sebuah musibah terbesar dalam perjalanan karir mereka pun tak terelakan, Ivan sang vokalis akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya ditengah-tengah proses peluncuran album baru mereka di akhir Juli 2006. Peradangan pada otaknya telah merenggut nyawa seorang ikon komunitas musik keras di Indonesia. Tanpa disadari semua penulisan lirik Ivan pada album ini seolah-olah mengindikasikan kondisi Ivan saat itu, dilengkapi alur cerita personal dan depresif yang terselubung sebagai tanda perjalanan akhir dari kehidupannya. "Beyond Coma And Despair" sebuah album persembahan terakhir bagi Ivan Scumbag yang selama ini telah menjadi seorang teman, sahabat, saudara yang penuh talenta dan dedikasi dengan disertai karakter karya yang mengagumkan. Burgerkill pun berduka, namun mereka tetap yakin untuk terus melanjutkan perjalanan karir bermusik yang sudah lebih dari 1 dekade mereka jalani, dan sudah tentu dengan menghadirkan seorang vokalis baru dalam tubuh mereka saat ini. Akhirnya setelah melewati proses Audisi Vokal, mereka menemukan Vicki sebagai Frontman baru untuk tahap berikutnya dalam perjalanan karir mereka. Dan pada awal Januari 2007 mereka telah sukses menggelar serangkaian tour di kota-kota besar di Pulau Jawa dan Bali dalam rangka mempromosikan album baru mereka. Target penjualan tiket di setiap kota yang didatangi selalu mampu mereka tembus, dan juga ludesnya penjualan tiket di beberapa kota menandakan besarnya antusiasme masyarakat musik cadas di Indonesia terhadap penampilan Burgerkill. A written story just wouldn't enough, tunggu kejutan dan dengarkan album baru mereka, tonton konsernya dan rasakan sensai musik keras yang tak akan kamu lupakan...BURGERKILL HARDCORE BEGUNDAL IN YOUR FACE, WHATEVER!!!

punk bukan emo
Belakangan, media menghubung-hubungkan emo dengan stereotype seperti emosional, sensitif, pemalu, tertutup, atau cepat tersinggung. Parahnya, mereka juga menghubung-hubungkan karakter emo dengan depresi, suka melukai diri sendiri, dan bunuh diri.

Namun terlepas dari semua itu, emo adalah salah satu idiology punk Seperti juga gaya hidup lainnya, ada sisi negatif dan ada sisi positif di dalamnya.banyak anak menyalah artikan emo EMO di anggap komunitas punk lainnyaa adalah sampah itu wajar karna anak EMO adalah anak-anak cengeng berambut ponilempar dan selalu membawa buku kemana-mana untuk menulis puisi tentang penghianatan yang dilakukan pacarnya music merekapun selalu bertejma cinta dan penghianatan makanya itu anak emo disebut sampah scane meskipun konsep awal emo adalah kumpulan anak-anak yang dikluarkan dari masyaraka atau anak-anak yang terkena diskriminasi social. nebanyakan anak emo tidak tau sejarah emo sehingga emo hanya dijadikan fashion saja dan cara untuk bergaul dan mencari teman padahal emo adalah anak-anak yang terkena diskriminasi social,anak-anak korban ketidak pedulian orang tua


BEGUNDAL LOWOKWARU
Sebuah sejarah atau sebuah aib? sebuah revolusi atau pendobrak tradisi monoton tentang gelombang dari kota kecil yang tak pernah diperhitungkan seperti Malang dan menjadi sebuah cerita berskala lebih luas. Tempat itu bernama Singosari, tempat dimana Ken Arok membuat sebuah revolusi sejarah yang tak pernah di perhitungkan beberapa abad kemarin. Sepuluh tahun kemarin Begundal Lowokwaru hanya sebuah selentingan ringan dari mulut Indra binatang dan Ustardz Chipeng, tentang sebuah perubahan tidak harus di lakukan di kota atau kota metropolitan, semua bisa di mulai tergantung dengan apa yang harus dimulai, lahirlah sebuah band tanpa personil bernama Begundal Lowokwaru, sebuah band yang sedikit banyak terpengaruh band-band lokal yang nakal dan mempunyai statement tentang fashion punk yang jelas pada era itu, seperti Laga Bara, Runtah, dan juga komunitas-komunitas street punk era awal seperti Realino, Sriwedari, Meruya, dan banyak lagi. Hari itu sekitar jam 8 malam, 31 desember 1998, Indra Bintang dan Ustardz chipeng berencana merayakan tahun baru di klayatan, diatas motor akhirnya lahirlah nama Begundal Lowokwaru, sebuah band dengan dua personil, dan esok harinya beberapa personil seperti, Buyung Mukembe, age' pipo pilipo AKA Panda, Sableng, Fordi, Koko Ombat, membantu proyek gak jelas itu.Berbekal lagu-lagu yang tercipta di perempatan kecil Sidodadi, sebuah tempat didekat pasar Singosari, Begundal Lowokwaru mulai berani unjuk gigi di panggung-panggung kecil acara punk atau kadang dapat sisa waktu dari penampilan salah satu kerabat mereka, sebuah band skapunk Skatoopid.Dan waktu mulai bergulir, lagu-lagu seperti Road to the bottle(equality), oi!seplok, ataupun saudara sebotol mulai akrab dikumandangkan. Dengan mengangkat mengangkat isu-isu jalanan dengan cara penulisan lirik yang lebih gamblang, Begundal Lowokwaru mulai merangkul audiensi yang lebih luas, walaupun tidak sedikit yang mempertanyakan ataupun menentang isu-isu yang mereka tawarkan.Setelah lahir beberapa lagu yang dirasa cukup untuk membuat sebuah album, dan personil yang dirasa cukup, Begundal Lowokwaru merekam album pertama mereka yang kemudian diberi judul Street drunk rock, di Nada Musica studio surabaya, album ini berisi 11 lagu straight to the point street punk anthem, dengan personil, ustardz Chipeng(vokal), John gembel gua Selarong(gitar), Sableng tangisan boot(bass), gopel titisan kiley(drum), dan dibantu Paduan suara Punkemiz Antartika Sidoarjo, Album ini keluar dipasaran di bawah label Street drunk rock records pada akhir 1999. Setelah keluarnya album ini, lagu-lagu begundal yang sebelumnya hanya dinyanyikan teman-teman mereka, kini mulai berkumandang dibeberapa komunitas yang bisa di bilang awal waktu itu, tawaran panggung mulai dari Jakarta hingga pulau Dewata mereka libas semua, penjualan album yang mencapai 2000 keping bisa dibilang cukup fenomenal untuk sebuah band dari kota kecil dengan kemampuan bermusik yang ala ala kadarnya. Album pertama dengan respon yang cukup bagus ini mengantarkan Begundal Lowokwaru mengerjakan proyek split album dengan salah satu baurekso Sayidan Skinhead "the Sardonic", album ini dikerjakan diYogyakarta dan dirilis oleh Realino records Yogyakarta, berisi 11 lagu dari dua band ini dan beredar dengan sangat terbatas hanya 75 kopi! Setelah rilis split mereka beredar, masa ini banyak terjadi perubahan, John gembel mengundurkan diri, age' pipo pilipo masuk kembali mengisi posisi bas dan Sableng mengisi posisi gitar ritem, dan Begundal Lowokwaru juga menggamit Antok Celeng diposisi gitar utama. Dengan formasi ini Begundal Lowokwaru menggodok materi album kedua mereka, Akhirnya sebelas lagu yang mayoritas berbahasa Inggris ini dirilis pada awal 2003, Dengan titel "Suburban legion" album ini secara musikal merupakan explorasi atau pendewasaan dari musik Begundal Lowokwaru itu sendiri, dengan penambahan alat musik tradisional/alat yang dipakai untuk berjualan arbanat, menjadikan musik Begundal Lowokwaru sebagai wacana baru bagi Indonesian punk scene.Setelah Fase album ini, Begundal Lowokwaru terbentur antara hidup dan musik, Sableng dan Celeng harus bekerja di Bali, Ustardz Chipeng pergi ke Kalimantan, dan Gopel ke Sumatera, Pada Fase ini Indra Binatang berusaha memperpanjang nafas Begundal Lowokwaru dengan bantuan beberapa teman. Masa kurang bergeliatnya Begundal Lowokwarupun berlangsung cukup lama,dalam kurun waktu itu Begundal Lowokwaru hanya menghasilkan 1 lagu untuk kompilasi patriot 666 records bali berjudul ...And the bottle for all, dan juga rilis dari Realino Records Oi! penalti. Akhir 2004 Ustardz Chipeng kembali ke Malang, Antok Celengpun beberapa saat sebelumnya sudah berlabuh di Malang, beberapa lagu barupun mulai di geber dengan Formasi, Ustardz Chipeng, Antok Celeng, Age' pipo pilipo, Bansheng blokotok, dan Udin Bach Cock(screaming factor). Dengan Formasi ini Begundal melahirkan beberapa lagu di studio ANTZ Malang, 4 lagu yang mereka hasilkan mulai berkelana dari komputer ke komputer dengan bentuk MP3, dengan format lebih ringan tapi lebih rapi dan pasti sangat beraroma Begundal, walaupun masih berbentuk demo lagu-lagu tersebut mulai menjadi Anthem di kota dingin ini. Awal 2006 terjadi lagi pergantian personil ditubuh Begundal Lowokwaru, Bansheng Blokotok berhenti karena tidak siap dengan jadwal tour yang padat yang sering berbenturan dengan pekerjaannya, sedangkan Udin Bach cock harus lebih serius dengan bandnya sendiri Screaming Factor, kemudian posisi mereka di isi kembali oleh si anak hilang Indra Binatang yang mulai jarang bermain band karena Skatoopid vakum, dan teman seperjuangan Indra binatang di proyek diskopunk-nya Diskoteror, an independence drumer,Rosi Kobra (yg sering membantu beberapa band signifikan di Malang) di posisi drum. Dan formasi inipun mulai menggeber materi untuk album selanjutnya, setelah kesibukan personil dan jadwal tour yang lumayan padat dari kota kekota, akhirnya berbekal 20 lagu mereka menggilas WW studio Malang untuk merekam album ke-3 mereka, setelah merekam materi dasar pengerjaan mixing dan mastering dikerjakan di GG studio, hanya sembilan lagu yang dimuat album terbaru mereka. Dengan titel Punk Is A Threat Not A Fashion Tips( Goin' Traditional ) Album ini mulai menggoyang pasaran pada maret 2008, dengan penjualan yang fantastis mencapai 1000 keping lebih setelah 2 bulan pertama, album ini merupakan jawaban atas kehausan para penikmat Begundal Lowokwaru yang merindukan karya mereka sejak lama, Di Fase ini sekali lagi Indra Binatang harus menghilang sekali lagi untuk membangun mahligai perkawinan, dan posisinya sementara digantikan oleh gitaris serbabisa Acoy Geboy (SATCF,kids next door,soldiers embrace), Feri Gendut (Dive into Summer),dan sekarang acoy telah terbaptis menjadi bagian keluarga besar BL. Dengan formasi terakhir ini mereka menggulung jawa-bali selama april sampai Juni.Dan sekarang Begundal sedang bekerja, menggodok, berlatih, fingering, dan merekam materi2 baru untuk album ke-4 mereka. ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Is it a history or a scandal? Is it a revolution or a destroyer of monotonous tradition? A massive wave that came from little district in Malang, and the story became bigger than its place. That place named Singosari, a place where Ken Arok revolutionize the history decades ago. As ten years ago, “Begundal Lowokwaru” was just chatter of Indra Binatang and Ustad Chipeng, that revolution isn’t meant to be done in either big city or metropolis, everything can be started; depend on what we have to start first. From those chatter, a band without personnel was born. The band that somewhat influenced by rascal local bands who had clear statement about punk fashion, at that time, i.e. Laga Bara, Runtah, and also bands from early era of street punk community, i.e. Realino, Sriwedari, Meruya, and many more. It was a short trip for Indra Binatang and Ustardz Chipeng to celebrate New Year eve in Klayatan, around 8pm, 31st December 1998, during the trip. The name for the band was born, “Begundal Lowokwaru” with two personnel. And in the next following day, the other personnel were recruited to help this uncertain project, they are: Buyung Mukembe, Age' Pipo Pilipo A.K.A Panda, Sableng, Fordi and Koko Ombat. Based on songs that they’ve created in Sidodadi Junction (place near Singosari traditional market), Begundal Lowokwaru began to perform in small punk events or sometime get leftover time from their close relative, a skapunk band “Skatoopid”. Eventually, Begundal’s songs such as “Road to the bottle (equality)”, “oi!seplok”, or “saudara sebotol” already take place in the local scene. Begundal Lowokwaru elevated street issues with straight and frank lyric-writing style; they began to get larger fans and audience, even though there still many of them questioned or even criticized their subject matter. After created some songs and gathered enough personnel, they planned to record their first album. Begundal Lowokwaru recorded their first album at Nada Musica Surabaya, this album contains 11 songs straight to the point street punk anthem, with personnel; ustardz Chipeng (vokal), John Gembel Gua Selarong (Guitar), Sableng Tangisan Boot (bass), Gopel Titisan Kiley (drum), and aided by Paduan suara Punkemiz Antartika Sidoarjo, This album was released under Street drunk rock records label in late 1999. After this album had released, song that before was sung by local audience and relatives, now began to proclaimed in some punk communities which at that time so-called early era of punk, they rocked all the performing enquiries from Jakarta to “Island of Deity” Bali. 2000 copy album sale was a phenomenal achievement for the band from small town with mediocre music skill. The big success in their first album brought the opportunity for Begundal Lowokwaru to collaborated with the elder of Sayidan Skinhead "the Sardonic", this album was developed in Yogyakarta, contains 11 songs from both bands, and released by Realino Records Yogyakarta, and also released with very limited copy, it was only 75 copy!. After split album release, a lot of changes occurred in the band. John Gembel resigned from the band, Age' Pipo Pilipo rejoined as bassist and Sableng filled rhythm guitar position, and Begundal Lowokwaru also invited Antok Celeng for lead guitar. With the current formation Begundal Lowokwaru began to work on their second album, at last, 11 songs which most of it written in English was released in early 2003, titled "Suburban legion", this album was an musical exploration and maturing development for Begundal Lowokwaru, a traditional instrument usually use by Arbanat (Traditional Food) seller was used in their music, made Begundal Lowokwaru became new concept for Indonesian punk scene. This was turning point for Begundal Lowokwaru, the band hit by life necessity, Sableng and Celeng had to work in Bali, Ustardz Chipeng went to Borneo, and Gopel also went to Sumatra In this Phase, with aid from friends, Indra Binatang strived to keep Begundal Lowokwaru in motion, Begundal Lowokwaru’s vacuum phase occurred in a long time, in these time, Begundal Lowokwaru only produced one song for compilation album released by patriot 666 records Bali, titled “And the bottle for all”, this song also released by Realino Records titled “Oi! Penalti”. In late 2004, Ustardz Chipeng return in Malang, fortunately, Antok Celeng also went back to Malang, some songs began to set in motion with band formation Ustardz Chipeng, Antok Celeng, Age' Pipo Pilipo, Bansheng Blokotok, and Udin Bach Cock(screaming factor). four songs had been made with this formation, and this time, the song contains lightweight instrument yet neat and so Begundal-ish recorded in studio ANTZ Malang, four song they produced began it’s journey fron one computer to another with mp3 format, even though, it was demo song, nevertheless it became anthem for this cold city. Early 2006, personnel changes happened again, Bansheng Blokotok resign because the heavy tour schedule which usually crashed with his work, meanwhile, Udin Bach Cock determinate to get serious with his own band “Screaming Factor”, later on, their position filled again by “The Lost Boy” Indra Binatang who was idle because of Skatoopid was in vacuum phase, and his friend in Diskoteror project “diskopunk”, and drum position filled by an independence drummer, Rosi Kobra (played for many significant bands in local scene). And with this current formation, material for the next album was worked on; even they were still in city to city tour. Later on, in WW Studio, they recorded 20 songs for the third album, after all basic recording finished, mixing and mastering processed in GG Studio. Only nine songs added to their newest album. Titled “Punk Is A Threat Not A Fashion Tips( Goin' Traditional ), the album hit the market march 2008, just two months after released 1000 copy has been sold, this album was the answer for the thirst of Begundal Lowokwaru’s fans who longing for their work. In this phase, Indra Binatang had to vanish once more to get married. His position temporarily replaced by all-around guitarist Acoy Geboy (SATCF, kids next door, soldiers embrace) and Fat Feri (dive into summer);and now acoy joining the band as a true member of BL, with this latest formation they wiped out Java-Bali on April till July 2008. And now,,,,, they are still working, recording, practicing, guitar fingering, drum practicing and rehearsals the new materials for the 4th album.(



Anarko-punk adalah bagian dari gerakan punk yang dilakukan baik oleh kelompok, band, maupun individu-individu yang secara khusus menyebarkan ide-ide Anarkisme. Dengan kata lain, Anarko-punk adalah sebuah sub-budaya yang menggabungkan musik punk dan gerakan politik Anarkisme. Tidak semua punk diiidentikkan dengan anarkisme. Namun, anarkisme memiliki peran yang signifikan dalam punk. Begitu juga sebaliknya, punk memberikan pengaruh yang besar pada wajah dunia anarkisme kontemporer. Beberapa band punk penting yang cukup popular dan dianggap sebagai pelopor dari gerakan anarko-punk antara lain Crass, Conflict, dan Subhumans. Sedangkan di indonesia beberapa band anarko-punk yang cukup populer antara lain Marjinal, Bunga Hitam, dan lain sebagainya. Beberapa isu politik yang banyak diangkat oleh anarko-punk antara lain dukungannya terhadap gerakan anti perang, hak hidup satwa, feminisme, isu lingkungan, kebersamaan, anti kapitalisme, dan beberapa kasus-kasus yang juga banyak diangkat oleh para anarkis pada umumnya.

THE ENDANKSOEKAMTI

Berawal dari keisengan & banci tampil, Erix mengajak Ari & Dori untuk memikat lawan jenis dengan nge-jam di sebuah event di malam pergantian tahun. Aplaus segelintir orang yang memadati Java Café Yogya menggema setiap lagu selesai dimainkan.
Setelah itu mereka mulai latihan di studio untuk persiapan mengikuti beberapa acara lokal. Anehnya mereka tidak pernah lolos seleksi & berakhir sebagai penggembira. Merasa dendam & tak puas sebagai penonton, mereka merubah strategi dengan membuat 2 lagu demo, setelah itu melakukan pendekatan ke radio-radio. Alhasil 2 lagu mereka sukses diputar di radio-radio & berbuah album kompilasi. Berkat lagu yang tiap pagi siang & malam mereka request sendiri di radio sebagai pancingan, Yogyakarta pun pelan-pelan mulai mengenal Endank Soekamti sampai akhirnya tiba juga banyak orang suka & me-request lagu mereka.. Boomm!!! 6 bulan menjadi top request. Endank Soekamti meroket di kota sendiri. Mulai dari situ tawaran manggung tidak pernah sepi… Bahkan hampir semua event lokal di kampus-kampus menampilkan mereka sebagai bintang tamu.

Belum puas dengan botol sebagai bayaran, mereka memutuskan untuk berjuang menuju industri musik nasional. Di akhir tahun 2002 mereka mencoba membuat demo secara digital recording di rumah sendiri untuk dikirim ke label-label besar di Jakarta. Karena bosan menunggu tanggapan dari Jakarta, Erix-Dory-Ari melakukan diskusi dengan senior-senior musisi di Yogya, di situlah Pongky Jikustik dan Tony traX terinspirasi untuk membuat sebuah label & merekrut Endank Soekamti sebagai artisnya.


THE STORY OF SEX PISTOL
Malcolm McLaren, adalah seorang bos butik di London dan juga merupakan

pengurus band New York Dolls yang sedang mencari ide untuk membuat suatu band yang dapat menyebarkan ide² anarkisnya, sehingga pada akhirnya Ia bertemu dengan Johnny Rotten, Glen Matlock, Steve Jones & Paul Cook dan membangun Sex Pistols di Inggris. Sex Pistols diresmikan pada tahun 1975 di Inggris dan Malcolm McLaren-lah orang yang bertanggungjawab membangun band ini.
Sex Pistols merupakan band Punk yang pertama di Inggris dan juga dinobatkan sebagai band Punk legenda oleh dunia. Ini karena kehadiran mereka telah menyemarakkan lagi scene Punk di Inggris pada masa itu.

Membawakan musik keras juga dengan lagu² yang penuh kontroversi dan anti kerajaan. Lagu² mereka yg menjadi kontroversi di Inggris pada masa itu adalah seperti lagu 'Anarchy In The UK' dan 'God Save The Queen' telah diharamkan oleh BBC @ Britain Broadcasting ketika itu.

Orang yg bertanggungjawab merilis dan mencipta lagu 'Anarchy In The UK' dan 'God Save The Queen' sebenarnya adalah Glen Matlock yaitu bassis kumpulan ini dan melalui lagu inilah reputasi band Sex Pistols meningkat dan menjadi terkenal. Tetapi setelah itu Glen Matlock keluar dari band ini karena ingin membangun Iggy Pop & The Rich Kids dan Ia diganti oleh Sid Vicious.

Kehadiran Sid telah membuat popularitas band ini terus melonjak naik dan menjadi bertambah rebellious. Ini munkin karena disebabkan sifat Sid sendiri yang extreme aggresive dan ganas sesuai dengan imej Sex Pistols. Sebenarnya Sid juga banyak memperlihatkan aksi² yang ganas dan kurang ajar ketika di panggung. Contohnya, suka meludah dan kencing di atas panggung sehingga membuat Menteri Pendidikan Inggris pada masa itu mengecam dan mencap mereka sebagai 'Agen Keruntuhan Moral Masyarakat'.

Sid juga banyak merubah imej dan penampilan kumpulan ini. Ini kerana banyak yang mengatakan bahwa Sid-lah yang telah memperkenalkan fashion rambut mohawk. Contohnya ketika Sid muncul pertama kali di siaran TV Inggris dengan model rambut Mohawk ini. Dan selain Sid, Vivien Westwood yaitu isteri Malcolm McLaren juga telah memperkenalkan model mohawk ini dan telah menjadi trend sampai sekarang.

Sex Pistols akhirnya jatuh pada tahun 1978 disebabkan oleh kematian Sid kerana OD (Drugs Overdose). Walaupun begitu, mereka merupakan sebuah band Punk legendaris. Kemunculan dan kehadiran mereka telah menjadi idola dan panutan bagi sekumpulan besar followers²/pengikutnya dan band-band Punk hingga hari ini.

Di dalam line up Sex Pistols nama Sid menjadi sebutan dan tidak lekang dari bibir follower² Punkers jika dibandingkan dengan line up yg lain. Ini mungkin karena diantara mereka Sid Vicious lebih berbakat. Penampilannya bukan dari segi imejnya saja tetapi juga pada sifatnya yang bisa dibilang sebagai Roll Model Sex Pistols.


THE STORY OF THE CLASH

"In 1977 I hope I go to heaven 'Cos I been too long on the dole and I can't work at all. Danger stranger You better paint your face No Elvis, Beatles or the Rolling Stones".

(1977 - Strummer/Jones)

The Clash muncul dari ledakan punk Inggris tahun 1977. Dalam waktu singkat, mereka membuktikan diri sebagai band punk terbaik. Kemampuan skill mereka mengarahkan mereka ke pembuatan album dengan berbagai genre musik dari punk, hard rock, rockabilly sampai ke reggae dan ska. Berbeda dengan lirik Ramones yang sederhana dan lirik Sex Pistols yang nihilistis, lirik The Clash menunjukkan kematangan politik yang luas. Disertai aksi panggung yang intensif, The Clash menjadi satu-satunya band punk Inggris yang menaklukkan Amerika dan merubah gaya hidup dan mode satu generasi. Tidak mengherankan pada era akhir 1970an dan awal 1980an, The Clash disambut media sebagai band terhebat dunia. Band-band dari U2 dan R.E.M. sampai ke Green Day dan Sum 41 menyatakan The Clash merupakan sumber pengaruh atas musik mereka. Grup ini dibentuk di London tahun 1976 dan terdiri dari Joe Strummer pada vokal dan rhythm guitar, Mick Jones pada vokal dan lead guitar, Keith Levene pada lead guitar, Paul Simonon pada bass dan vokal dan Terry Chimes (atau Tory Crimes) pada drum. Joe Strummer sebelumnya bermain dalam band pub rock The 101er, sedangkan Mick Jones dan Paul Simonon bermain di band proto-punk London SS. Atas imbauan manager Bernie Rhodes, maka Mick Jones, Keith Levene dan Paul Simonon menemui Joe Strummer sehabis gig dan mengajak dia bergabung dengan mengatakan, “Anda hebat tetapi band anda loyo.” Strummer setuju untuk bergabung. Nama The Clash disarankan Paul Simonon karena merupakan kata yang sering muncul di koran. Setelah dibentuk, Keith Levene meninggalkan The Clash setelah beberapa gig sebelum band membuat rekaman dengan alasan yang tidak jelas. Dia di kemudian hari bergabung dengan Public Image Ltd. Gig pertama diadakan tahun 1976 dengan mendukung Sex Pistols. Setelah itu, The Clash bergabung ke CBS. CBS rilis single pertama “White Riot” dan album pertama The Clash pada tahun 1977 di UK dengan kesuksesan yang lumayan. Pada awalnya, CBS tidak berencana merilis album tersebut di AS, namun setelah The Clash versi UK menjadi album impor terlaris sepanjang masa di AS, mereka pun rilis album tersebut dalam versi AS pada tahun 1979. Setelah album pertama, drummer Terry Chimes diganti Nick “Topper” Headon, seorang drummer handal. Headon sebelumnya hanya ingin bermain sementara dengan The Clash sebelum menemukan grup yang lebih baik. Namun tidak lama kemudian, potensi besar band ini terlihat dan Headon pun menetap hingga 1982, sebuah periode yang paling kreatif dan sukses bagi The Clash. Album kedua, Give ‘Em Enough Rope yang diproduksi Sandy Pearlman, merupakan album pertama The Clash dengan Headon. Pearlman yang juga produser Blue Oyster Cult sangat terkesan oleh ketepatan ritme Headon dan menyebutkannya sebagai “The Human Drum Machine”. Rope dirilis 1978 dan langsung mencapai no 2 di chart UK namun gagal masuk ke top 100 AS. Seperti grup punk yang lain, The Clash memprotes gaya hidup monarki dan kaum bangsawan di UK dan di belahan dunia lainnya. Akan tetapi, tidak seperti band punk lain, The Clash tidak menganut sentimen nihilisme dan sebaliknya, mereka menunjukan solidaritas ke beberapa pergerakan liberalisme yang sedang aktif di saat itu. Pemikiran politik mereka disalurkan secara eksplisit melalui lirik, seperti lagu “White Riot” yang menganjurkan kaum muda berkulit putih turut berpartisipasi dalam kegiatan politik seperti kaum muda berkulit hitam, “Career Opportunities” yang memprotes tingginya angka pengangguran di UK pada saat itu dan “London’s Burning” yang mengkritik keangkuhan partai tertentu. Dalam satu pertunjukan Rock Against Racism yang dikoordinasi oleh Anti-Nazi League tahun 1978, Strummer memakai t-shirt kontroversi dengan tulisan “Brigate-Rosse”. Dia dikemudian hari menjelaskankan pemakaian t-shirt tersebut bukan bertujuan mendukung teroris sayap kiri, tetapi untuk menarik perhatian atas eksistensi mereka. Setelah itu, Strummer tetap merasa tidak enak atas kejadian itu dan menuliskan lagu “Tommy Gun” untuk mendukung aksi protes tanpa kekerasan. Selain terlibat langsung dalam kegiatan Anti-Nazi League dan Rock Against Racism, The Clash menawarkan dukungan terhadap Sandinista di Amerika Selatan. Sewaktu pembuatan album London Calling tahun 1979, The Clash berusaha keras untuk mempertahankan energi punk sambil meningkatkan kualitas permainan. Mereka berjaga sikap atas ketenaran besar yang dicapai supaya tidak berjarak dengan penggemar lama, yang sering dipersilahkan masuk ke ruang belakang setelah pertunjukan. Titel London Calling diambil dari pernyataan penyiar Amerika “This is London Calling” sewaktu Perang Dunia Kedua. Lagu “London Calling” menceritakan masa suram Inggris di saat itu dan mengimbau pendengar untuk keluar dari ketergantungan narkoba dan memperjuangkan nasib baru. The Clash dianggap sebagai band berideologi dan berwawasan luas untuk pendengar intelektual. Mereka tidak bekerja sepenuhnya demi uang. Meskipun di masa puncak, harga tiket dan souvenir dijaga tetap terjangkau. Mereka mengharuskan CBS menjual double-album London Calling dan triple-album Sandinista! dengan harga single-album yakni 5 pound pada saat itu. CBS setuju dengan harga tersebut untuk London Calling dan mematok harga 6 pounds untuk Sandinista, dengan syarat tanpa royalty untuk The Clash dalam penjualan 200.000 unit pertama. Prinsip value for money ini membuat mereka berhutang ke CBS dan baru mencapai impas pada tahun 1982. London Calling dipandang sebagai puncak kesuksesan The Clash oleh kritikus. Selain gaya musik punk, album ini menampilkan permainan berbagai gaya musik termasuk rockabilly, reggae dan ska. Ska akhirnya menjadi satu pergerakan musik di Inggris dan dunia. London Calling dianggap sebagai salah satu album rock terbaik yang pernah dibuat oleh hampir semua media. Triple-album Sandinista menyusul pada tahun 1980, yang terdengar The Clash memainkan lebih banyak gaya musik, dari rockabilly, reggae dan dub sampai jazz (“Look Here”), chamber music (“Rebel Waltz”), hip hop (“The Magnificent Seven”) sampai ke kumpulan tape loop (“Mensforth Hill”) ala “Revolution No. 9”nya The Beatles. Fans di UK mulai bingung dan penjualan turun akan tetapi hal yang sebaliknya terjadi di AS. Setelah Sandinista! dirilis, The Clash memulai tur dunia pertama yang mencakup Asia dan Australia. Tahun 1982, The Clash kembali dengan album best-selling mereka, Combat Rock, dengan dua single populer “Rock the Casbah” dan “Should I Stay or Should I Go” yang menjebol ke Top 10AS maupun UK. Lagu “Ghetto Defendant” menampilkan pembacaan syair oleh Allen Ginsberg, penyair Amerika dari era Beat Generation. Setelah Combat Rock, The Clash mulai disintergrasi. Headon dipecat karena kecanduan heroin namun secara resmi diumumkan sebagai perbedaan politik. Drummer awal Terry Chimes diajak untuk bergabung dalam beberapa tur. Strummer dan Jones mulai bertengkar. Chimes meninggalkan band setelah tur Combat Rock 1982-1983 dengan keyakinan band tidak dapat berjalan lagi dengan konflik yang berlangsung. Tahun 1983, The Clash mencari drummer secara intensif, Pete Howard di rekruit dan bermain dengan The Clash didepan audiens terbesar yang pernah mereka alami dalam US Festival di San Bernardino. Pertunjukan tersebut merupakan pertunjukan terakhir Mick Jones dengan The Clash. September 1983, Strummer dan Simonon memecat Jones dengan alasan perilaku bermasalah dan aspirasi musik yang berbeda. Kehilangan Jones berperan besar dalam kejatuhan band. Jones kemudian membentuk Big Audio Dynamite. Strummer dan Simonon mengadakan audisi dan merekruit gitaris muda Nick Sheppard dan Vince White. The Clash baru memulai tur pertama pada Januari 1984 dengan materi baru dan biaya yang ditanggung sendiri. Tur dinamakan Out of Control Tour. Secara musikal, lineup baru ini sanggup menciptakan kembali intensitas dari lineup orisinil, namun kimiawi antara anggota lama dan baru kurang bersinergi. Band menjalankan tur terus menerus dan menyatakan album baru sudah siap dirilis. Cut the Crap dirilis dengan sambutan dingin, meskipun menempati posisi lebih tinggi dari album pertama Big Audio Dynamite di chart AS. Cut the Crap kemudian dihilangkan dari sejarah The Clash dan hanya “This Is England” yang disertai dalam album kompilasi. Disilusi dengan Cut the Crap, Strummer membawa band mengamen keliling Inggris dan Skotlandia, bermain gratis dipinggir jalan dan bar. Show terakhir diadakan tahun 1985 di Europe Festival dan setelah itu Joe Strummer membubarkan The Clash

#1 PP #2 PP #3 PP #4 PP
#5 PP #6 PP #7 PP #8 PP
#9 PP #10 PP #11 PP #12 PP
#13 PP #14 PP #15 PP #16 PP
#17 PP #18 PP #19 PP #20 PP
#21 PP #22 PP #23 PP #24 PP
#25 PP #26 PP #27 PP #28 PP
#29 PP #30 PP #31 PP #32 PP
#33 PP #34 PP #35 PP #36 PP
#37 PP #38 PP #39 PP #40 PP
#41 PP #42 PP #43 PP #44 PP
#45 PP #46 PP #47 PP #48 PP